Jumat, 16 Desember 2011

senja di waktu yang tepat





Sore dan kita bersua

kulihat wajahmu di balik temaram lampu taman
di atas balkon sebuah restoran, cantik

senja sedang mendekap erat
angin dingin berkelebatan di antara kita berdua
alunan musik asing nan romantis memanjakan telinga

berdesir sebuah rasa yang akhirnya aku mengerti
sedikit, tapi cukup untuk senja yang dingin ini

baiklah kita kembali bergerak
tinggalkan saja selembar kenangan di sana

terima kasih waktu, angin, pancake, air, bias cahaya, dan
alunan instrument di balkon itu



07 desember 2011

pahit

diawali dengan pagi yang anarki
dimanja oleh titik air menghujam bumi
dihibur pelangi senja yang mengintip di balik lembayung
akhir dari perjalanan bintang enggan bersua
bulan begitu bulat dan cerah...


...dan..Aku Merindukanmu



4,12,2011

Sabtu, 20 Agustus 2011

rangkaian itu kau

malam berganti kesekian kali
kau tetap tidak ada di sini

dingin sudah sering merasuk
tulang bergetar tak tertahan

sesak di dada sebelah kiri tepat terasa di jantung
perasaan tidak nyaman bersemayam di sana

hari hari berjalan sebagaimana mestinya
waktu bergulir siang dan malam
semua terasa lambat ketika kau tidak ada

aku rindu


19 agustus 2011

abu abu

abu abu itu tidak putih
abu abu itu tidak juga hitam

abu abu itu semacam ketidakjelasan
antara iya atau tidak

abu abu itu kamu yang sulit ditebak
yang membuat aku menjadi abu abu

abu abu itu tanpa sikap
mambiarkan asumsi membuas

abu abu. iya abu abu itu aku dan kamu

18 agustus 2011

risalah hati



berawal kesan pertama
hanya berbentuk bisikan risau dalam hati

tanpa ekspetasi lebih aku cetuskan kepada kawan,
sekedar berita pujian untukmu

kucari sepenggal kisah tentangmu,
tanpa di gali lebih dalam
status keterikatanmu sudah menguap

waktu berjalan dengan semestinya
kamu telah sendiri, hembusan harapan bertiup
menelisik ruang kosong yang terkunci

terasa mimpi, mengkhianati malam bersamamu

rasa itu perlahan mendekap dengan erat,
gelisah bertengger tak mau beranjak
kata cinta enggan terucap

kesahmu tertuangkan,
tanpa disadari menjadi batas garis di depanku
"aku ingin sendiri" ucapmu

ah, aku semakin gelisah
harus seperti apa, pembicaraanpun makin tak terarah,
kamupun marah

maaf, lancang berucap
tak sesuai yang ingin kamu dengar

menyerah bukan pilihan
tunggu saja di ujung jalan sana,
akan ada apa nantinya

kubiarkan rasa cinta ini menusuk dalam,
kubiarkan rindu ini menjalar,
kubiarkan gelisah ini semakin erat


14 agustus 2011

Jumat, 29 Juli 2011

beliau yang hebat...

hari ini, senja tadi, saya melihat seorang pria paruh baya, terlihat gagah dan sehat. menuruni sebuah angkutan kota, tercatat dalam ingatan saya, beliau seorang penyandang cacat, tidak memiliki kedua belah tangan. tapi apa yang saya lihat? beliau membawa tas besar yang saya yakini itu barang dagangan. alangkah hebatnya beliau, mengaitkan tas besar tersebut ke salah satu pundaknya dan memiringkan badan ke arah berlawanan dengan maksud menjaga agar tidak terjatuh tas tersebut, terlihat berat di mata saya, tapi mata beliau berbicara,"tenang ini sudah biasa", biasa bekerja keras, biasa berpeluh keringat, biasa tidak menyerah. beliau tampak tidak seperti penyandang cacat buat saya, dengan keterbatasan yang beliau punya, beliau tidak lantas menjadi seorang peminta yang mengasihani dirinya sendiri, tidak seperti kebanyakan yang sepertinya.



beliau tidak memberikan alasan kepada dirinya sendiri untuk mengeluhkan kondisinya beliau, tidak sedikit beliau terlihat sulit untuk beraktifitas seperti membayar angkutan umum yang sudah beliau naiki, beliau membayar dengan uang yang di jepitnya di mulut. hebat sekali beliau, saya masih belum mengerti bagaimana beliau mengeluarkan uang tersebut???. tapi tidak sedikit manusia yang masih segar bugar, tegap, tidak cacat, tapi pemikirannya yang tampaknya cacat, seperti mengasihani dirinya sendiri, bersandiwara seperti tidak punya kemampuan untuk bekerja, selalu memiliki alasan untuk mengasihani dirinya sendiri, meminta belas kasih dari orang lain, berperilaku, berdandan seolah2 dia mempunyai kekurangan anggota tubuh, maksud saya? hey! kasihan untuk manusia di luar sana yang benar2 membutuhkan uluran tangan dermawan.



berhentilah bermalas2an, mengasihani diri sendiri, beralasan tak mampu, berhenti bersandiwara! untuk kalian yang sehat wal afiat, mampu berdiri tegap, tidak ada alasan lagi untuk mengeluh. lawan setiap keterbatasan dan perbesar segala kemungkinan.



untuk beliau yang hebat, pekerja keras tanpa huruf "M". Menyerah! terima kasih atas pelajaran yang tidak langsung kau ajarkan, tapi kau tunjukan. terima kasih banyak "beliau yang hebat"





delapan desember dua ribu sepuluh

seandainya...

hari raya kali ini terasa ada yg hilang
mencoba untuk tidak dirasa, tapi terus menggerogoti
terus berusaha merasa biasa
lagi2 mengulang perbuatan yang sama
lagi2 mendapat reaksi yang sama



sempat aku merasa tenang mendapat kabarnya
bertukar cerita, bertanya kabar
tapi, sesaat aku merasakan itu



seharusnya aku bertakbir bersamanya
duduk diantara dua sujud berdua dengannya
saling memaafkan dengan fisik di samping aku
lagi2 berkhayal seandainya....


cinta, cinta, cinta...
rindu, rindu, rindu...
hanya terucap lewat doa saja...
berharap terdengar sampai hatinya yg terlupa



"lupakanlah semua problema yang ada, berikanlah aku satu senyum saja"-tato-





-pram-

terketik di saat teringat

Selasa, 12 Juli 2011

wanita itu...

dia cantik
dia manis
dia menarik
dia pintar, pintar menarik perhatianku
pintar membuatku penasaran bukan kepalang
pintar membuat jantung berdetak cepat tanpa irama
helai demi helai rambutnya berjatuhan di kibas. aku terkesiap
pesonanya pintar membuatku tidak berdaya menahan detak yang semakin cepat, dag dig dug

senja yang indah. padat, ramai merayap. tapi dia tetap pintar menunjukan kehadirannya
aku terpesona kembali. jantung semakin terpacu, tidak terkendali. aku ingin mengenalnya!
tapi, nyali sudah enggan berkobar kembali. aku pengecut

dia sangat cantik
dia sangat manis
dia sangat menarik
dan sangat pintar menarik perhatianku
ternyata aku jatuh cinta. tepat sekali. tanpa mengenal, rasa itu sudah menghampiriku.
nafasku terasa ringan senja ini


01 juli 2011

Sabtu, 07 Mei 2011

bergumam dalam badai cipularang

hujan turun sepanjang perjalananku menuju ibukota.
seakan mewakili airmata yang sudah enggan mengalir sebagai ekspresi kesedihan.

soundtrack sendupun mengalunkan lirih nadanya.
membuatku berfikir kembali atas kenangan yang telah usang.

permasalahan dari berbagai linipun terus mengajakku untuk gelisah.
terima kasih Tuhan, Kau masih memberikanku energi untuk menghadapinya.

seorang sahabat berceloteh di senja yang risau.
"jikalau hal itu pantas untuk di perjuangkan, mari bung rebut kembali. pasti ada hasil di balik sebuah usaha, walaupun terkadang hasilnya tidak sesuai harapan"

akupun sepakat. akan tetapi maaf, ada "tapi" di kesepakatanku kali ini.

-06/05/11-

Selasa, 19 April 2011

nona hujan

11-03-2011



Kau imajinasi menjadi nyata
Tak akan lupa indah pelangi senja
Layaknya kau bersenda gurau dengan bidadari

Harapan terbangun tatapan tak ingin lepas
Sebening permata matamu terpancar
Tak akan menyerah hanya karena statuta

Tunggu aku di ujung sana dengan atau tanpa rasa
Tenang, rasa akan segera tercipta seiring cinta
Yang kuhujamkan membuka tabir yang kau dustakan

Semoga kecewa sudah lelah bercengkrama dengan kita
Tekadkan penuhi janji usang kita


05 maret 2011

Selasa, 08 Maret 2011

?!

picture from: google.co.id

Ketika semuanya seolah-olah berputar kembali ke titik nadir
Aku gugup, berusaha melawan kembalinya ekspetasi hari esok
Pada akhirnya mulut berbicara resah, tak ingin ku disini
Tanpa bahasa aku berucap. Bola mata menyudut, melirik ke masa lalu

Sial. Aku tersandung batu haram yang kami larang bersama
Aku terasa renta, gemetar menghadapi hawa. Bedebah, aku terpana
Kubeli, kuteguk air kapitalis bajingan. Terjebak
Maaf, aku menyumbang mortir. Terpaksa dipaksa keadaan

Mencoba beradaptasi kembali dengan senyumannya
Menyeringai seolah aku mangsa yang sangat tidak berarti. Sampah
Aku pungut rasa benci, tapi hancur tercerna dengan baik
Tidak boleh seperti ini. Buatlah aku mendapat dosa karena ini

Telah retak prasasti sikapku. Merancang pondasi setelah ini
Hal “itu” tidak salah. Hanya asumsi dan khayalan yang membuas
Waktu menuntut untuk berpisah. Kutitipkan salam hangat kepada handai taulan disana
Selamat malam dan tanpa harapan sampai jumpa, tanpa terasa macam pecudang


01 maret 2011
23.53

Kamis, 24 Februari 2011

yearn




kamu, kamu, hanya kamu, sulit berkata tidak untuk hari itu
setelah hari ini aku rindukanmu, sakit terenyuhpun terasa
di sini biasa terbaring sosokmu, bercerita, tertawa, dan... aku rindu


aku terbiasa kamu ada, menatap tenang matamu terucap kalimat penuh cinta
jari indahmu terbiasa mengisi di sela jariku yang kini hanya bisa mengusap airmata
aku rindu peluk hangatmu, senyummu berkarat di relung hatiku


aku benci pagi terbangun, aku tahu akan rindu tanpa ada kamu
kurasakan kembali sakit itu, lagi-lagi hanya rindu tercetus tanpa kata
aku terluka! berharap rinduku adalah rindumu


aku suka ketika malam tiba, hanya Aku, Kamu, dan Tuhan



15 agustus 2010

*picture from : http://eiffelithiumagnicto.tumblr.com/

maaf, kamu bangsat (cinta)




kuterpuruk, terjatuh dari tingginya harapanku
kumenangis, tertusuk hatiku oleh tajamnya keputusanmu
terperih, menahan segala memori manisnya cinta hari itu
lukaku dalam, dukaku panjang, persetan dengan nasihat
terkoyakku karenamu, maaf, kamu bangsat


kau ludahi penuh emosi ketulusanku mengiringi hari-harimu
kau bakar rasa itu dengan api tidak bertuan
airmata tak terhenti, tidak ada pilihan, lagi-lagi hanya nasihat
kucoba untuk tidak terbawa, tapi, maaf, kamu bangsat


kucoba sudahi tangis ini, sakit tak terbendung masih terasa berarti
sudah, harapan itu hanya cerita seperti serigala tanpa kawan
tuhan, maaf saya lancang, kenapa hati ringkih ini yang harus membayar
tubuh ini siap dengan caci-Mu, siap dengan cambuk-Mu


tapi tidak dengan hati ini, maaf tuhan, keputusanmu kemudahanmu berucap
doaku dalam airmata ini terbesit bingkai tidak kembali hampa berdebu



11 agustus 2010

*picture from: http://eiffelithiumagnicto.tumblr.com/

Sabtu, 12 Februari 2011

selamat, wanita 12 februari



hari ini, setahun yang lalu aku bersandiwara seolah takkan ada pada hari ini. mencoba membuat kamu terkejut dengan kemunculanku secara tiba-tiba, membawa semacam sajian khas pada hari dimana kamu lahir, diterangi lilin merah kecil yang tidak begitu terang, tapi sangat indah karena wajah bahagiamu tampak di balik sinar itu.

aku suguhi sepasang alas kaki yang kamu inginkan, walaupun tidak sebagus sepatu kaca cinderella, tapi tampak anggun dipakai melapisi jari jemari kakimu. kamu senang, kamu bahagia, dan kamu menciumku, ucapkan terima kasih. akupun begitu seperti yang kamu rasa, terima kasih kembali.

dan kitapun menghabiskan sisa malam, bercerita, tertawa, beromantisme dengan cara kita.

maaf, di tahun ini aku tidak dapat membawamu mengulangi rasa itu kembali, mungkin saja hari ini kamu merasakan lebih dari yang aku berikan, mungkin saja hari ini kamu memperingati dengan dia yang sudah menggantikan aku. apapun itu, selama senyum dan tawa masih mendominasi raut wajahmu, insyaallah aku bahagia untuk kamu.

selamat ulang tahun yang ke 20 wanita 12 februari. semoga diumur yang ke 20 ini kamu bertambah dewasa dalam menyingkapi semua hal. taat kepada tuhanmu serta orangtuamu. sukses dan selamat berbahagia. ini saya, aku dan rasaku.




doea belas-februari-doea riboe sebelas

Minggu, 30 Januari 2011

gelisah belakangan ini


aku masih saja terjebak di luka lama yang tidak kunjung usai
masih saja aku merindukannya, masih saja aku dibayangi olehnya
masih saja aku sendu mendengar namanya bergema
masih pula aku bertanya apa salahku?

aku marah bukan karena sudah memanjakannya
aku kecewa tidak karena banyak berkorban untuknya
aku hanya masih bertanya-tanya dimana kesalahanku?

dia berhasil membuatku merasa terbuang
tidak diperlukan, terludahi, teracuhkan, semacam itulah
sangat sukses untuk tidak membendung airmataku

ini aku, pria yang pernah dia percaya untuk mengisi waktu bersamanya
yang pernah dia percaya untuk melindungi hari-harinya
aku pria yang pernah dia kasihi setiap detik detak nadinya
fakta hari ini, aku seorang pria yang tidak mengerti cinta dan rasa itu apa

janji hanya tinggal janji. kenyataanpun masih samar bermimpi
sesal terbesit sepintas, karena rasa kita yang meracuni ini
tidak berguna, teryata kecewa pada akhir dan alasan terakhir
berdampak tertutup, terkunci tak ingin di huni macam apapun. cukup, aku ingin sendiri

doa terpanjat yang baik untuk dia sudah lantang terucap
munafik. memang, apalagi yang bisa aku lakukan. hampir mustahil
mujizat dari zat terbesar adalah harapan tunggal

aku tahu dan mengerti yang terjadi. kenapa tercium seperti sampah
tidak berguna juga menghujat berdasar perasaan yg telah berlalu
nafas tersengal, lelah dan nyatanya sedih







tiga poeloeh-djanuari-doea riboe sebelas

*soundtrack: still virgin-hate to miss someone

Sabtu, 22 Januari 2011

alangkah "menggemaskannya" negeri ini

situasi kondisi jaman belakangan ini menurut pandangan saya?


setelah terkagum-kagum dengan sepak terjang super corruptor Gayus Tambunan, lalu di kagetkan kembali oleh pemberitaan salah satu tv swasta indonesia. seorang anak melaporkan ibunya ke polisi dengan masalah sang wanita di sekap oleh ibunya selama 4 hari. hal itu di lakukan ibunya karena sang ibu melarang anak wanitanya bertemu dengan kekasih pujaan hati sang anak (mungkin menurut si ibunya kekasih anak wanitanya tidak baik atau membawa pengaruh buruk untuk anaknya, naluri ibu mungkin. tapi haruskah seperti itu tindakan ibu terhadap anaknya? coba lebih persuasif bu :p). tapi tindakan balik anaknya yang sudah kesal terhadap "eksekusi" ibunya, dengan melaporkan ibunya ke polisi??? haruskah seperti itu??? (di kutuk jadi ujung t*i juga sah-sah saja sepertinya. mau menyaingi "prestasi" malin kundang yah neng? jadi fosil. hahaha). tampaknya cinta kepada kekasihnya mengalahkan cinta kepada ibunya. untuk si wanita: hey! kekasihmu itu mungkin baru saja menjagamu, mencintaimu, memberikan perhatian dalam beberapa bulan belakangan ini. coba renungkan cinta seperti apa yang sudah di berikan ibumu kepada dirimu? ibumu sudah menjagamu, mencintaimu, memperhatikanmu, sejak engkau masih dalam kandungan dan hal itu akan terus berlanjut sampai akhir hayat beliau. ada apa denganmu anak muda? kau khianati sebuah cinta sejati nan murni tanpa dusta dan pamrih. baikan yah kalian ibu dan anak? hehehehe. apa kata dunia?!


aahh, sudahlah dunia pun sudah tampak tidak peduli dengan kemerosotan moral bangsa ini. lantas bagaimana dengan anak cucu kita? haruskah mereka yang menanggung beban ini? cukuplah pertanayaan itu di tanayakan. saya pun sudah di buat mual dengan pemberitaan media perihal masalah dan issue politik khususnya di negeri ini. bahkan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia pun sudah menjadi semacam partai yang belakangan ini menjadi "tunggangan" para elite politik. macam kuda lumping yang sedang debus saja (karena selalu melakukan manuver nekat dan gegabah. semacam "bermain api") kalo kata God Bless mah "dunia ini panggung sandiwara". pantas saja mereka yang mengaku wakilnya rakyat, mengaku peduli rakyat, yang selalu tidur waktu ngomongin soal rakyat ( yang ini kata bang iwan yang fals) tidak becus dalam mengurusi rakyat, malah bikin rakyat tambah "mengurusi" badan. mereka lebih suka ngurisin bokep (porno.red), ngurusin gedung baru, ngurusin kendaraan dinas baru. kamana atuh pak,bu?! mau balik modal?! hahaha.


orang yang tidak korupsi jaman sekarang, menurut pandangan saya. belum tentu alim, memang belum mendapatkan kesempatan saja. (sedikit banyak seperti itu).


sekedar tukar pikiran dan pandangan saja



doea poeloeh doea- djanuari-doea riboe sebelas

Minggu, 16 Januari 2011

paragraf untuk dia


kukejar harapan itu, tidak peduli sesulit apa sampai kulelah berlari
kurasakan hujan disini, nyaman, tidak terfikir untuk kembali

dirimupun tidak peduli akan gelisah yang menerpaku, apa aku salah
Kumelangkahkan kakiku yang kaku, menuju jalan bergejolak, iya ke sebelah sana

Tertahan badanku tertarik dunia semu penuh tuts, aku kecewa
Langkahku lalu lelah, kucoba menghampiri dinginnya lorong itu, iya disana

Aku terhenti disini, sebuah pembatas bersinar bertuliskan harapan
akupun terdiam, duduk tersunyi tidak dapat melewatinya, kenapa menahanku begitu jauh

Sudahlah..., aku rebahkan sejenak harapan itu, kutunggu mentari yang hangat menyentuhku
kunikmati percikan hujan dan embun terakhir, hanya untuk kamu... sayang...

inilah aku...



-191109-
SudutKeheningan

Sabtu, 15 Januari 2011

bismillah





tidak terasa tahun 2010 sudah mau berakhir
hampir mengakhiri semuanya, walaupun jejak-jejak "nya", "kalian", "mereka", masih sedikit banyak mengiringi berakhirnya tahun 2010 ini.

mari menengok kebelakang sejenak
*susun playlist mr winamp, tarik nafas sejenak

jejak"nya", menapaki dalam sekali di tahun ini, menyenangkan hari itu, hari-hari dimana pembagian rasa, saya pikir cukup adil, pembagian dalam segala hal, tidak timpang sebelah sepertinya. saya menikmati senyumnya, tawanya, gerak geriknya, alisnya yang selalu dia banggakan, matanya saya suka, bibirnya menggemaskan, apa yang ada didirinya saya pikir, itu salah satu mahakarya ciptaan Tuhan yang membuat saya tergila-gila. akan tetapi dimana ada awal, pasti ada akhir. hari ini, itu berlaku buat saya, cukup terpuruk menjalaninya, sungguh 5 bulan terakhir yang berat untuk di jalani. tapi, keterbatasan dalam merapihkan hati harus tetap digugat. terima kasih telah membuat saya merasakan dan belajar banyak tentang cinta. sungguh, bersumpah tanpa dusta, dirimu cinta pertama saya.


cukup dengan jejak"nya", jejak "kalian" lebih banyak mendominasi keseharian saya ketika berubah jadi remaja dewasa, penuh semangat, haus kegiatan, haus diskusi, haus wacana-wacana revolusi yang selalu kita hentakan dan teriakan bersama dengan lantang. kalian banyak mengambil bagian dalam perubahan pemikiran dan sikap dalam hidup saya bung. tidak terasa sudah sekian lama waktu yang kita buang tidak dengan sia-sia tentunya. terlalu banyak cerita, kenangan, canda tawa, emosi yang saya lewati bersama kalian, note di facebookpun terasa kurang buat saya untuk menjabarkan semuanya satu persatu. cuma rasa terima kasih yang sangat besar saya ucapkan untuk kawanan maneuver berbahaya. terima kasih telah mengajarkan saya melawan setiap keterbatasan dan perbesar segala kemungkinan. itu menjadi prinsip hidup yang sekarang saya pegang bung. tidak akan mengakhiri cerita saya dengan kalian dengan sebuah titik, selalu dengan koma,

"mereka" adalah orang yang hadir sebelum saya lahir
"mereka" adalah orang yang bekerja sama dalam proses penciptaan saya
"mereka" adalah orang yang luar biasa. terima kasih, terima kasih, terima kasih. buat mereka mungkin ucapan itu terasa cukup untuk mereka yang telah mencurahkan seluruh hidupnya buat saya. maaf di tahun ini saya belum bisa membahagiakan mereka. tahun berikutnya saya menjanjikan kebahagian untuk mereka. insyaallah, doakan saya yah.

cukup sekian sepertinya, singkat, padat, kurang jelas.

Terima kasih untuk semuanya, yang telah mengisi tahun 2010 saya dengan sangat menyenangkan, sedikit kesedihan, banyak canda tawa, secuil keributan, seonggok kenakalan, seberkas arah jalan yang benar. terima kasih sudah membuat saya merasakan, belajar, melakukan banyak hal yang berguna, dan bermanfaat, dan terima kasih telah melibatkan serta memasukan saya ke dalam berbagai settingan. SEMOGA DI TAHUN BERIKUTNYA SEMUANYA MENJADI JAUH, JAUH LEBIH, LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA DAN SEMUA DOA YANG KITA KIRIMKAN AKAN TERKABUL. AMIN. mucas gracias. salam maneuver berbahaya!




tiga puluh satu-desember-dua ribu sepuluh
-sudutkeheningan-